Tuesday, September 09, 2008

Dalam persepsi obrolan lepas mecari solusi kemacetan jalanan


Siapa yang tak pernah merasakan akibat macet??, berapa waktu terbuang karena macet, berapa biaya tambahan BBM dan sparepart kendaraan yang harus dikeluarkan karena macet, berapa banyak volume polusi udara yang harus dihisap paru2 knalpot karena macet, dst, dst..

Kemacetan tak pernah ada solusinya, para pakar memberi solusinya, para pengambil kebijakan memberi solusinya, tapi... semuanya seakan bak episode cerita tak berseri.

Padahal sederhanya, misalnya orang yang merasa dirinya pintar, punya kekuasaan, dll, mencari solusinya, dengan melakukan studi banding, sebagai justifikasinya maka keluarlah proyek BUSWAY yang menjadikan jalanan semakin semrawut... hebat lah... pokoke..

Ahli tata kota melihat itu sebagai kesalahan infrastruktur, maka justifikasinya keluarlah proyek pelebaran jalan dengan mengorbankan trotoar dan jalur hijau.

Ahli otomotif, berlomba mencari solusi irit BBM, maka digelarlah pameran2 di sirkuit dan akibatnya orang semakin gandrung dengan kepemilikan kendaraan bermotor.

Aparat yang korup melihat hal ini sebagai peluang maka tidak aneh ada preman2 berseragam dijalanan. Sedangkan aparat dikantorannya tak kalah hebat, maka keluarlah kebijakan pajak STNK yang sangat birokratis (bayar pajak aja koq sulit, harus bayar jasa inilah, itulah). Orang yang menjadi kepala Samsat penghasilanya 5jt sehari hebat khan...

Kembali ke laptop... kenapa macet??. Esensi dari ini semua yang pertama adalah karena ulah pengambil kebijakan yang engga bijak. Para pemimpin dan jajarannya bekerja jadi aparat sudah bebal, merasa dirinya makan gaji seakan bukan duit rakyat, maka mengutip duit rakyat seakan syah2 saja. Emangnya duit sopo??

Yang kedua kualitas SDM Indon yang rendah, orang bilang budayanya yang rendah, SDM yang rendah tidak tercermin dari pendidikannya. Wong nyatanya orang desa yang tak berpedidikan lebih beradab daripada orang yang merasa dirinya orang kota berpendidikan tinggi koq.

Bicara SDM sama dengan bicara telor dan ayam. Gimana engga!, guru diharapkan sebagai ujung tombak mencerdaskan SDM tak lebih dari sekedar pengajar bukan pendidik koq, mana ada sekarang guru pendidik?, yang ada adalah guru pengajar!, misalnya guru matemateka, guru hapalan agama, koq hapalan agama?? emang hapalan!. Lihat aja buku kurikulumnya semua tentang hapalan, hapalan rukun iman, rukun Islam, dsb, hebat lah...!! Itu khan emang harus begitu..? Begitu apanya, wong bukunya aja wajib beli disekolah! Itu artinye guru niatnye bisnis bukan pendidik. Mendidik bisnis kale...

Dalam semua aspek kehidupan jeruk makan jeruk, orang pajak makan duit pajak. Orang hukum makan duit terhukum. Orang bisnis bertuhankan duit, dengan duit mereka seakan bisa merubah dunia tak berputar atau sebaliknya dipercepat putarannya. Orang yang pandai membaca hapalan doa komat-kamit berdoa seakan semua akan selesai dengan doanya yang mujarab, dan selesai berdoa menagih amplop kepada si pengundangnya, wakakakkk...

Jalanan macet, ekonomi macet, duit seret, pengeluaran ibarat air mancur, mucrat crat..crat Teuing jadi bingung begini... ?? ada yang engga bisa dipahami dalam hidup ini memang, kenapa begini?? kenapa begitu??, kenapa aku atau kamu dilahirkan padahal aku atau kamu tahu, sepertinya hidup aku atau kamu itu tak membuat warna dunia jadi berbeda! Selain jumlah penghuni dunia bertambah aku dan kamu...

Dunia semakin sempit tapi penghuninya semakin tambah, kuantitas ini tidak disertai peningkatan kualitasnya. Peningkatan kualitas akan terwujud jika para pemegang kebijakan bijak dalam mengambil keputusan. Jangan kemaruk mentang2 lagi berkuasa. Mereka berkuasa untuk melayani bukan ingin dilayani. Mereka hidup dari duit rakyat, tak cukupkah mereka memeras rakyat. Dunia semakin edan...wakakakkk...

Koq jadi ngelantur... maksudnye mencari solusi dari kemacetan jalanan adalah dilematis, ketika semua permasalahannya tidak diruntut sebagai solusi jangka pendek, jangka panjang dan dilakukan dengan itikad untuk kesejahteraan bangsa, bukan kesejahteraan pribadi...! simple aja khan??!!