Tuesday, March 21, 2006

SATU TAMBAH SATU SUDAH PASTI DUA


Para selebritis tertawa dalam setiap membawakan acaranya
tidak butuh lagi undang-undang pornoaksi dan pornograpi katanya
dan stasiun-stasiun TV pun berlomba menyiarkannya
masyarakat belum bisa menerima
alasan pragmatis yang bikin seorang idealis membeliakkan mata

Para kiai lebih senang tinggal di pesantrennya
karena ikut bicara seperti sok alim katanya
sholat lima waktu tak ada henti-hentinya
ketika para kiai ada di gedung DPR tidak sholat pun tidak apa-apa

Kalau para politisi atau eksekutif atau lembaga peradilan ditanya
apakah fungsi agama bagi mereka
kalau mereka jujur menjawabnya
mayoritas kuping pasti merah karenanya

Lho.... kok bisa?
bisa saja
karena kita masih ada di dunia
dimana idealisme dan realita sering berada di ruang berbeda

Lho...apakah pikiran dan tindakan orang-orang bijak tidak sama?
kalau itu jangan ditanya
justru karena bijak mereka tidak bicara apa adanya
atau bisa juga takut kehilangan muka dan pengikut setia

Kau pikir kenapa orang-orang bijak tidak bisa bicara ketika mereka tahu
bahwa orang-orang degil diperbolehkan menguasai dunia…?
Kau pikir kenapa orang-orang jujur lebih memilih mati karena lapar
dan terhujat di sebuah lingkaran turun-temurun kekuasaan …?
Kau pikir kenapa rakyat jelata harus bertanya-tanya,
walau bertanya jua nyatanya tak ada orang yang mau mendengarnya …?

Waduh… waduh…
kenapa menanyakan itu pada saya, malam ini saja,
saya tak tahu harus makan apa biarlah orang berpeci yang ada
di gedung DPR itu yang menjawabnya
biarlah orang-orang yang pakai fasilitas rakyat yang memikirkannya
biarlah para kiai yang siang malam sholat yang mendoakannya
saya hanya orang biasa bagi saya satu tambah satu pasti dua.

Hed2006